Batik biasanya identik dengan Pekalongan, Jogja, atau Solo.
Tapi tahukah kamu, Semarang juga punya batik lho.
Jumat 15 Maret 2013, saya diajak Asmarie dari dot Semarang ikut acaranya Blue Bird keliling kota
Semarang.
Namanya juga jalan-jalan, dan GRATIS, pastilah saya ndak nolak. Tentunya masih
tetap dengan membawa thifa.
Kami start dari Kota Lama. Ada beberapa kendaraan yang sudah disiapkan
pihak blue bird termasuk dua buah taxi.
Destinasi pertama ke Sam Poo Kong. Dilanjutkan ke Vihara
Buddhagaya Watu Gong, kemudian Masjid Agung Jateng (skalian sholat Jumat), lalu
makan siang di soto Bangkong. Setelah itu kami diajak mengunjungi sanggar batik
yang ada di Meteseh.
Meteseh sebenarnya tidak jauh dari tempat saya tinggal. Tapi
saya baru tahu kalo ada tempat sekeren ini di sini #kuper.
Namanya Sanggar Batik Semarang
16. Didirikan Umi S Adi Susilo pada 25 Januari 2005. Tapi baru pada tahun 2011
menempat bangunan yang sekarang ini di Meteseh.
Inspirasi nama sanggar berasal dari tempat produksi di
Semarang, dan 16 berasal dari Surat ke-16 dalam Alquran, yaitu An-Nahl yang
berarti Lebah Madu, yang merupakan salah satu bahan dalam membatik dan juga
pernah dibuat sebagai motif batik.
Di sini kami ditunjukkan bagaimana proses membuat batik
mulai dari menenun, mendesain batik tulis, mencanting, pembuatan batik cap,
pencelupan, penjemuran, hingga menjadi sebuah produk jadi yang cantik, yang
kemudian dipajang di gallerinya.
1. Menenun, 2.Menggambar pola batik, 3. Mencanting, 4.Pencelupan |
Gallery Batik Semarang16 |
Tempatnya oke juga buat poto-poto hihihi |
Takjub deh. Dan ternyata, waktu ngecek di websitenya, selain
berproduksi, Sanggar Batik Semarang 16 juga aktif melakukan pelatihan
membatik untuk semua kalangan, berpameran di banyak tempat baik Indonesia
maupun luar negeri, serta mengikuti fashion baik karya sendiri maupun karya
para desainer lain.
Meskipun tempatnya agak melosok-melosok, bukan di daerah perkotaan, tapi yang berkunjung ke sini ternyata bukan cuma wisatawan lokal aja. Wisatawan dari mancanegara juga sudah sampai sini lo. *Kesimpulannya gue yang kuper hihihi*
Pelatihan dilakukan karena hal itu memang komitmen awal
pendirinya agar batik dicintai semua kalangan. Sedangkan berpameran tentu saja
bertujuan untuk menyosialisasikan produk sekaligus untuk pemasaran. Adapun
fashion show bisa dibilang sebagai sebuah kombinasi kreatif antara kreasi tekstil
seperti batik dengan ide-ide para perancang.
Sekarang udah tahu kan kalo
semarang juga punya batik. Saya juga baru tahu sih #dasar.
Oh.ada to trnyata?????.....yg bkin bda biasanya motifnya mbk ;)
ReplyDeleteiya mba.. ada ternyata, baru tahu juga hihihi
DeleteEduwisata yang lengkap juga ya Mba Rahmi. Bisa jadi alternatif pilihan tujuN wisata pas liburan ke Semarang nih ya. Makasih infonya Mba. :)
ReplyDeleteKabar2in kalau mau k semarang ya mas Dani, ntar kukerahkan blogger sini untuk jadi guiede nya :D
DeleteBelum punya batik semarang nih mba..jadi pengeen..
ReplyDelete*hehehe
mari-mari dibeli *lirik batik semarang 16 minta royalti*
DeleteSering dikunjungi bule bule dari belanda dan eropa, orang semarang malah banyak yang belum tahu.... wawawawa....
ReplyDeletehihihi iyah, dekat pula dengan tempat tinggal
DeleteWah.. dapat info ttg Semarang lagi nih \(^o^)/, so nanti waktu lebaran mudik bisa jalan2 ke sana. Sxan mo tahu beda motifnya batik Semarang dengan yang lainnya dimana..
ReplyDeleteMakasih infonya^^
emang kalo mudik kemana? jangan lupa kabar2in ya kalo mau k semarang :)
DeleteMudik ke Ungaran (Semarang atas) mba. Krn suami orang Semarang :D
Deleteiya.. ntar qt kopdar ya... *horrreee.. catat di agenda dulu*
lokasi tepatnay dimana ya? mau ah nanti kesemarang aku mampir kesitu
ReplyDeleteMeteseh mba, kalo dari klipang itu jalan yang menuju sigar bencah - tembalang pasti lewat situ
DeleteDuh pengen kebaya nya ..
ReplyDeleteayo mak hana diborong :D
Deletetiap daerah punya ciri khas tersendiri dengan motif batiknya ya Mak :D
ReplyDeleteiya mak, batik bandung ada juga ga sih?
DeleteDan di Kendal ada batik juga Mbak. Kebetulan salah satu bekas murid saya jadi penggeraknya.
ReplyDeletewah muridnya keren, siapa dulu dong gurunya, critain dong Pak tentang muridnya itu sapa tahu bisa menginspirasi
DeleteInilah kita bangga sebagai negara Indonesia kita daerah kita bisa menghasilkan budaya batik yang saat ini menjadi tradisi dalam pembuatannya dan masih tetap menjadi kebudayaan asli kita Indonesia.
ReplyDeleteya sangat bangga :D
Deleteblog dan tutornya sangat bermanfaat..
ReplyDeleteditunggu ya folbacknya :)
SitusTopInfo
thanks
Deletewah halan-haln terus ki :)
ReplyDeleteWijaya kemaren kok ga ikutan sih?
Deletewooh tempatnya di meteseh yah? di mana itu? hehehehe
ReplyDeleteharganya gimana bu?
Harganya variatif, kalo batik tulis ya emang agak tinggi harganya, Meteseh itu kalo dr tembalang turun sigar bencah, arah menuju klipang, pasti ngelewatin
DeleteBatik sekarang cantik2 ya .. dedek Thifa gak foto pake batik?
ReplyDeleteEh, katanya ada batik Makassar juga mbak, tapi saya belum pernah liat :D
AKu juga belom tahu batik makassar padahal dah tujuh tahunan tinggal di situ, baiknya thifa ketinggalan di rumah :D
DeleteUdah make batik Semarang sejak 2010 :-). Harga lebih mahal ya di banding batik Pekalongan dan Solo.
ReplyDeleteWah.... keren yo mba, cuma aku ga tau tempatnya.... :(
ReplyDeleteaku baru tau lho..
ReplyDeletetapi yo ga ngerti semarang juga..
Wow ini...
ReplyDeleteAku juga mau jual batik online tapi masih dalam proses buat webnya nih :)