Kenapa harus BAB nya yang ditanyakan? Karena Kesehatan saluran cerna adalah landasan kesehatan bagi setiap orang.
Di booth lainnya kita bisa mengecek sendiri bagaimana saluran cerna anak dengan menjawab pertanyaan yang muncul di touch screen. Alhamdulillah kesehatan saluran cerna Thifa maupun Hana dinyatakan baik. Booth selanjutnya adalah booth foto. Kita bisa foto-foto narsis, unik dan nyentrik dengn bekgron dan properti foto yang sudah disediakan. Dan emak-emak blogger foto yang paling heboh doong :D
Setelah makan siang, acara diskusipun dimulai. Nutritalk kali ini menghadirkan dua pembicara ahli yaitu Dr. Badriul Hegar, Ph.D, SpA(K), Konsultan Gastrohepatologi Anak, dan DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), Konsultan Tumbuh Kembang Anak. Untuk MC nya dokter juga loh, yang merangkap artis, yaitu Lula Kamal.
Oiya satu lagi pijat bayi juga baik untuk mengatasi konstipasi. Caranya pijat dari bawah sebelah kanan kemudian naik ke atas, ke kiri, dan ke bawah lagi (searah jarum jam). Meski tidak mengalami konstipasi memiijat bayi secara rutin setelah mandi pagi, sore dan sebelum tidur sangat baik dilakukan.
Pembicara kedua dalam acara NutriTalk yaitu DR.Dr Ahmad Suryawan SpA(K) yang akrab disapa Dr.Wawan mengatakan, 1000 Hari Pertama Kehidupan (sejak dalam kandungan sampai anak usia dua tahun) merupakan window of opportunity untuk perkembangan pencernaan yang sehat, juga merupakan masa kritis untuk perkembangan otak anak.
Apabila terdapat gangguan pencernaan pada periode tersebut akan berisiko tinggi berdampak pada pertumbuhan anak dari sisi berat dan tinggi badan, BMI, dan lingkar kepala, maupun perkembangan anak dari sisi penglihatan/pendengaran, motorik, bicara-bahasa, dan personal sosial-emosi.
Hmm ya sih kalo dipikir bener juga. Taruhlah anak usia setahunan yang masih belajar berjalan, kena diare. Otomatis dia bakal lemes banyak tiduran jadi terhambat deh prosesnya untuk belajar berjalan karena kurang latihan. Iya kan?!
Pencernaan disebut-sebut otak kedua dalam tubuh dan memang saluran cerna ternyata yang terbanyak mempengaruhi otak yaitu sebanyak sekitar 80%. Sementara otak yang mengendlikan saluran cerna hanya sekitar 20%. Jadi bisa disimpulkan, jika saluran pencernaan baik akan mempengaruhi kinerja otak yang meliputi kecerdasan, perasaan bahagia, dll.
Selain merupakan penyebab kematian no.2 di Indonesia, diare juga mengancam kecerdasan dan dapat menghambat tumbuh kembang. Jadi jangan sepelekan masalah diare ini ya bunda. Begitupun konstpasi yang sama-sama harus diwaspadai.
Dalam kesempatan Nutritalk kemarin juga ada sesi tanya jawab. Ada satu yang menarik perhatian saya, yaitu tentang anak terlambat bicara. Dr.Wawan pun memberikan beberapa tips suapaya anak tidak terlambat bicara:
1. Jauhkan dari gadget
2. Sering diajak bicara sambil mengenalkan dengan kosa kata yang sering dipakai dan mudah diucapkan seperti mama, papa, akan, minum, dll
4. Dengarkan saat mereka bicara
Waah banyak sekali ilmu berrmanfaat yang saya dapat dari acara Nutritalk kemarin. Semoga di lain kesempatan dapat mengikuti event yang sama adengan tema menarik lainnya. Moga bermanfaat juga buta teman-teman semua yang sudah membaca blog ini.
Jangan lupa untuk selalu memnatau kesehatan pencernaan anak ya manteman, supaya tumbuh kembangnya optimal :)
***********
Kamis, 28 April 2016 kemarin saya menghadiri acara NutriTalk yang diselenggarakan oleh PT.Sari Husada. Nutritalk merupakan forum diskusi yang diselenggarakan untuk menyebarkan pengetahuan kesehatan anak kepada masyarakat luas. Pada kesempatan kemarin tema yang diusung yaitu "Nutrisi Tepat Kunci Kesehatan Pencernaan bagi Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak"
Sebelum acara diskusi dimulai, para peserta dipersilakan menuju booth yang ada di bagian luar ruangan. Ada empat booth yang sudah disediakan, ada yang booth yang menerangkan tentang pentingnya kesehatan saluran cerna dan apa itu pencernaan yang sensitiv. Kitapun diperbolehkan untuk konsultasi.
Sebelum acara diskusi dimulai, para peserta dipersilakan menuju booth yang ada di bagian luar ruangan. Ada empat booth yang sudah disediakan, ada yang booth yang menerangkan tentang pentingnya kesehatan saluran cerna dan apa itu pencernaan yang sensitiv. Kitapun diperbolehkan untuk konsultasi.
Di booth lainnya kita bisa mengecek sendiri bagaimana saluran cerna anak dengan menjawab pertanyaan yang muncul di touch screen. Alhamdulillah kesehatan saluran cerna Thifa maupun Hana dinyatakan baik. Booth selanjutnya adalah booth foto. Kita bisa foto-foto narsis, unik dan nyentrik dengn bekgron dan properti foto yang sudah disediakan. Dan emak-emak blogger foto yang paling heboh doong :D
Setelah makan siang, acara diskusipun dimulai. Nutritalk kali ini menghadirkan dua pembicara ahli yaitu Dr. Badriul Hegar, Ph.D, SpA(K), Konsultan Gastrohepatologi Anak, dan DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), Konsultan Tumbuh Kembang Anak. Untuk MC nya dokter juga loh, yang merangkap artis, yaitu Lula Kamal.
Foto milik @Nutrisi_Bangsa |
Pembicara pertama, Dr.Hegar mengatakan bahwa penyakit datangnya berawal dari saluran cerna. Tentunya akibatnya bisa fatal jika saluran cerna mengalami gangguan, terutama bagi anak balita yang sedang mengalami fase tumbuh kembang.
Bayi, apalagi, saluran cernanya masih sangat rentan, karena:
(1) secara fisiologi saluran cernanya belum matang sehingga perannya sebagai sistem imun
(pertahanan tubuh) juga belum matang,
(2) sel-sel pada permukaan usus yang telah matang, saling terikat satu dengan lainnya, sedangkan pada bayi sel-sel tersebut masih dalam posisi renggang sehingga memudahkan kuman atau makanan yang sensitivitasnya tinggi masuk ke dalam tubuh bayi, yang dapat menimbulkan masalah pada kesehatan.
Akan tetapi... buat bayi dibawah usia satu bulan, pupnya sering dan cair bukan diare ya. Masih bisa disebut wajar karena enzim pencernaan belum lengkap. Begitupun jika pupnya jarang, hanya seminggu sekali misalnya, biasanya memang 2-3% bayi di bawah usia sebulan dan ASI eksklusif mengalaminya.
Dr. Hegar mengatakan sekitar 30% anak memiliki saluran cerna yang rentan atau sensitif, mudah diare, mengalami konstipasi, atau menghasilkan gas berlebihan. Dan ada fakta mengejutkan, ternyata, di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian nomor dua (15-17%) pada anak usia di bawah 5 tahun, iih serem yaa... sementara konstipasi kronis dialami oleh 12% anak.
Jadi penting dicatat nih buat para ortu, tanda-tanda anak yang mengalami diare, yaitu tinja cair dan frekuensi BAB lebih dari tiga kali sehari. Penyebabnya, bisa karena infeksi, seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur, atau non-infeksi seperti alergi dan intoleransi makanan.
Cuma ya ngga lantas panik berlebihan juga. Yang perlu dijaga ketika anak terindikasi diare adalah, jangan sampai ia kekurangan cairan. Bagi yang masih ASI, tetap diberikan ASI. Bisa juga diberi oralit atau zinc selama 10 hari.
Sementara itu, konstipasi adalah kondisi anak mengalami BAB dengan tinja keras dan frekuensi kurang dari 2 kali dalam seminggu. Ciri-cirinya sebagai berikut: BAB kurang dari 3xseminggu, sering menahan tinja, sering kecepirit, tinja keras, dan nyeri saat BAB. Jika anak mengalami dua dari ciri-ciri tersebut bisa jadi ia mengalami konstipasi. Tetap berikan anak cukup cairan dan serat ya.
Bayi, apalagi, saluran cernanya masih sangat rentan, karena:
(1) secara fisiologi saluran cernanya belum matang sehingga perannya sebagai sistem imun
(pertahanan tubuh) juga belum matang,
(2) sel-sel pada permukaan usus yang telah matang, saling terikat satu dengan lainnya, sedangkan pada bayi sel-sel tersebut masih dalam posisi renggang sehingga memudahkan kuman atau makanan yang sensitivitasnya tinggi masuk ke dalam tubuh bayi, yang dapat menimbulkan masalah pada kesehatan.
Akan tetapi... buat bayi dibawah usia satu bulan, pupnya sering dan cair bukan diare ya. Masih bisa disebut wajar karena enzim pencernaan belum lengkap. Begitupun jika pupnya jarang, hanya seminggu sekali misalnya, biasanya memang 2-3% bayi di bawah usia sebulan dan ASI eksklusif mengalaminya.
Dr. Hegar mengatakan sekitar 30% anak memiliki saluran cerna yang rentan atau sensitif, mudah diare, mengalami konstipasi, atau menghasilkan gas berlebihan. Dan ada fakta mengejutkan, ternyata, di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian nomor dua (15-17%) pada anak usia di bawah 5 tahun, iih serem yaa... sementara konstipasi kronis dialami oleh 12% anak.
Jadi penting dicatat nih buat para ortu, tanda-tanda anak yang mengalami diare, yaitu tinja cair dan frekuensi BAB lebih dari tiga kali sehari. Penyebabnya, bisa karena infeksi, seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur, atau non-infeksi seperti alergi dan intoleransi makanan.
Cuma ya ngga lantas panik berlebihan juga. Yang perlu dijaga ketika anak terindikasi diare adalah, jangan sampai ia kekurangan cairan. Bagi yang masih ASI, tetap diberikan ASI. Bisa juga diberi oralit atau zinc selama 10 hari.
Sementara itu, konstipasi adalah kondisi anak mengalami BAB dengan tinja keras dan frekuensi kurang dari 2 kali dalam seminggu. Ciri-cirinya sebagai berikut: BAB kurang dari 3xseminggu, sering menahan tinja, sering kecepirit, tinja keras, dan nyeri saat BAB. Jika anak mengalami dua dari ciri-ciri tersebut bisa jadi ia mengalami konstipasi. Tetap berikan anak cukup cairan dan serat ya.
Oiya satu lagi pijat bayi juga baik untuk mengatasi konstipasi. Caranya pijat dari bawah sebelah kanan kemudian naik ke atas, ke kiri, dan ke bawah lagi (searah jarum jam). Meski tidak mengalami konstipasi memiijat bayi secara rutin setelah mandi pagi, sore dan sebelum tidur sangat baik dilakukan.
Pembicara kedua dalam acara NutriTalk yaitu DR.Dr Ahmad Suryawan SpA(K) yang akrab disapa Dr.Wawan mengatakan, 1000 Hari Pertama Kehidupan (sejak dalam kandungan sampai anak usia dua tahun) merupakan window of opportunity untuk perkembangan pencernaan yang sehat, juga merupakan masa kritis untuk perkembangan otak anak.
Apabila terdapat gangguan pencernaan pada periode tersebut akan berisiko tinggi berdampak pada pertumbuhan anak dari sisi berat dan tinggi badan, BMI, dan lingkar kepala, maupun perkembangan anak dari sisi penglihatan/pendengaran, motorik, bicara-bahasa, dan personal sosial-emosi.
Hmm ya sih kalo dipikir bener juga. Taruhlah anak usia setahunan yang masih belajar berjalan, kena diare. Otomatis dia bakal lemes banyak tiduran jadi terhambat deh prosesnya untuk belajar berjalan karena kurang latihan. Iya kan?!
Pencernaan disebut-sebut otak kedua dalam tubuh dan memang saluran cerna ternyata yang terbanyak mempengaruhi otak yaitu sebanyak sekitar 80%. Sementara otak yang mengendlikan saluran cerna hanya sekitar 20%. Jadi bisa disimpulkan, jika saluran pencernaan baik akan mempengaruhi kinerja otak yang meliputi kecerdasan, perasaan bahagia, dll.
Selain merupakan penyebab kematian no.2 di Indonesia, diare juga mengancam kecerdasan dan dapat menghambat tumbuh kembang. Jadi jangan sepelekan masalah diare ini ya bunda. Begitupun konstpasi yang sama-sama harus diwaspadai.
Dalam kesempatan Nutritalk kemarin juga ada sesi tanya jawab. Ada satu yang menarik perhatian saya, yaitu tentang anak terlambat bicara. Dr.Wawan pun memberikan beberapa tips suapaya anak tidak terlambat bicara:
1. Jauhkan dari gadget
2. Sering diajak bicara sambil mengenalkan dengan kosa kata yang sering dipakai dan mudah diucapkan seperti mama, papa, akan, minum, dll
4. Dengarkan saat mereka bicara
Waah banyak sekali ilmu berrmanfaat yang saya dapat dari acara Nutritalk kemarin. Semoga di lain kesempatan dapat mengikuti event yang sama adengan tema menarik lainnya. Moga bermanfaat juga buta teman-teman semua yang sudah membaca blog ini.
Jangan lupa untuk selalu memnatau kesehatan pencernaan anak ya manteman, supaya tumbuh kembangnya optimal :)
Bonus, foto bareng temen-temen blogger yang hadir di acara NutriTalk. Foto: Ade Anita |
Mbak Ika nek foto kok mesti gempita ceria
ReplyDeleteUmine Noofa kok malah ngomeni akuu..hihi :p
DeleteTips pijatnya guna bgt nih mbak buat saya. Saya sempat stres bgt pas Ghifa sembelit kemarin. Alhamdulillah sekarang lancar jaya.
ReplyDeleteUtk anak agar tak lambat bicara benar juga ya kkalau dijauhkan dr gadget. Nanti diem anteng pegang gadget malah asyik sendiri ya.
Makasih mbak sharing ilmunya.
aaaaaah serunya acara iniii, tadinya aku mau ikut tapi sayangnya nggak dibolehin bawa anak kan yaaa. Huhuhu. Makasi sharingnya ya Maaaaak :)
ReplyDeletebuat anak kecil harus diajarin masuk toilet juga ya mba, pernah denger namanya 'toilet training' gitu
ReplyDeleteagak aneh sih
Iya aku juga suka pijat baby sendiri jika dia kena sembelit
ReplyDeleteDapat banyak ilmu lagi ya mbaaa.. selalu suka dengan acara seperti ini :)
ReplyDeleteWah iya nih, anak2 jaman skrng pinter2, gk diajarin aja udah pd ngerti soal gadget. Makanya skrng klo di rmh hp saya singkirin jauh2 dr anak2
ReplyDeleteTFS Mbk :)
jadi tambah ilmu kita ya sering2 aja hadir di nutritalk
ReplyDeleteGreat blog!
ReplyDeleteEvening Dresses