Assalamualaikum, halo temans..
Beberapa waktu lalu sempet rame, seseorang mengunggah foto bule berkebaya sementara di belakangnya ada perempuan Indonesia mengenakan hijab. Di foto itu dia memberi caption
"Cantiknya wanita asing dalam balutan kebaya. Sementara wanita lokal (tampak di belakang mereka) lebih nyaman dengan berhijabria. Foto ini saya sengaja share untuk ikut meramaikan acara 1000 Perempuan Berkebaya yang hari ini menggerudug Gedung Kemendikbud. Acara itu bertujuan mengajak wanita Indonesia untuk lebih mencintai kebaya sebagai warisan budaya bangsa."
Foto itu kemudian dishare dan dikomentari oleh ratusan orang (score klout nya naik jadi berapa tuh :p) Ada yang pro maupun kontra.
Saya sendiri sebenarnya udah gatel aja sebenarnya pengen ikut membahas dalam sebuah blogpost, cuma belum jadi-jadi. So tak apalah ya saya tulis sekarang. Karena topik kayak gini, meski sekarang udah ga rame suatu saat bisa rame kembali. Saya ingat, jauh sebelum foto dan caption tadi diunggah sebelumnya saya juga pernah melihat seorang teman mengunggah foto perempuan menggunakan berbagai baju adat dibandingkan dengan perempuan mengenakan fashion muslim. Dikatakan bahwa perempuan yang berhijab itu bukan budaya Indonesia melainkan mengikuti budaya Arab.
1. Kami berhijab mengikuti perintah agama, bukan mengikuti kebudayaan bangsa lain.
Dulu saya juga ngga tahu kalo berjilbab itu hukumnya wajib. Waktu mau mausk SMP saya pernah bilang ke Papa, kalo saya ngga mau pakai jilbab. Papa saya sih tidak lantas memaksa, tapi beliau bertanya dulu, kenapa saya tidak mau berjilbab. Saya jawab, "Berjilbab sunnah kan Pa? Bukan wajib." Lantas Papa saya menunjukkan ayat Al-Quran yang menyatakan berjilbab itu wajib. Bukan hanya berjilbab ya, tapi MENUTUP AURAT. Jangan sampai ada yang mengira jilbabnya doang yang wajib dipakai, bawah-bawahnya mini semua :p
Mungkin si mas ini ngga tahu ya kalo berjilbab (menutup aurat) ini wajib bagi muslimah, monggo silakan dibuka Al-Qur'an surah Al-Ahzab ayat 59 yang artinya “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”
Meski saat ini saya belum berhijab secara sempurna, tapi saya tidak mau mengingkari ayat-ayat Alloh yang megatakan berhijab itu wajib.
Meski saat ini saya belum berhijab secara sempurna, tapi saya tidak mau mengingkari ayat-ayat Alloh yang megatakan berhijab itu wajib.
2. Kenapa cuma yang berhijab yang dikritisi? Sependek pengamatan saya orang-orang macam gini yang dikritisi kok hanya yang berjilbab (CMIIW ya). Apa kabar itu yang memakai rok mini dan baju ketat, apa itu budaya Indonesia? Kok ngga ikut distatusin mas?
3. Kami berbudaya yang tidak melanggar perintah agama. Jadi jangan dibalik ya. Yang kita patuhi lebih dulu tentu saja perintah agama. Kalau ada budaya yang tidak sesuai agama tinggalkan, kalou budaya tersebut tidak melanggar agama ya patut dilestarikan. Begitu kan.
4. Berhijab juga bisa tetap menunjukkan "Indonesia". Komen yang cukup banyak dalam postingan foto yang saya sebut di atas tadi mengatakan kurang lebihnya begini, "Pakai hijab juga bisa berkebaya," atau "Dulu saya nikah berkebaya dan berhijab" ya yang semacam itu.
Saya sendiri dulu waktu menikah menggunakan kebaya dan berhijab. Meski saya akui sih busana saya waktu itu masih belum bisa dikatakan syar'i karena hijab tidak mengulur sampai ke dada sehingga lekuk tubuh masih ada yang nampak. Bagaimana berhijab namun tetap menunjukkan "Indonesia"?
Pertama pilihlah baju adat yang memang sesuai tuntunan syar'i. Baju kurung, misalnya. Kan longgar tuh, bisa dipadupadankan dengan hijab. Atau misal kita mau mengenakan koleksi kaftan model terbaru. Pilih yang motifnya batik Indonesia. Jadi dengan begitu unsur "Indonesia" tetap ada, dan kita pun menjalankan perintah agama secara kaffah. Insya Alloh.
Contoh kaftan motif batuik, pic by Tokopedia |
Jadi mudah saja kan, melaksanakan perintah agama namun tetap melestarikan budaya Indonesia. Saya Indonesia, saya berhijab, kalau kamu sista?
Disclaimer dikit: Meski ada titipan link sponsor di dalamnya, content sepenuhnya dari lubuk hati saya yang paling dalam, secara jujur, dan InsyaAlloh bisa dipertanggungjawabkan ;)
Disclaimer dikit: Meski ada titipan link sponsor di dalamnya, content sepenuhnya dari lubuk hati saya yang paling dalam, secara jujur, dan InsyaAlloh bisa dipertanggungjawabkan ;)
Setuju mbak, walaupun berhijab kita masih bisa pakai identitas Indonesia. Kebaya pun sekarang udah banyak yang dimodif agar bisa digunakan oleh perempuan yang berhijab.
ReplyDeleteIyak betul menjunjung budaya namun tetap syar'i yaa
DeleteEmm, saya islam yang tinggal dibumi allah yang bernama indonesia, makanya saya berhijab, karena itu mutlak perintah rabby (hehee)
ReplyDeleteWaduh kalo Mas Fajar ya jangan berhijab lah mas :D
DeleteYup, sepakat Mbak :)
ReplyDelete:D :D
Deletesaya gak bakal nyuruh 3 anak saya berjilbab. soale cwo semua
ReplyDeleteNambah satu lagi, semoga cewek ya Bang #eh
DeleteOrang2 phobia islam mmg sll cara buat memarginalkan syari'at islam yaa mba, gemesss..smg dpt hidayah, Aamiin..
ReplyDeletebajunya bagus mb
Iyoo nggemesi memang orang2 kaya gtu, gemes sebel :D
DeleteGood insight maksay.
ReplyDeleteSemoga makin banyak muslimah Indonesia yang tergerak untuk berhijab.
Aamiin.
This comment has been removed by the author.
DeleteAh iya, kenapa yg sering di nyinyirin yg pake hijap ya, hehe
ReplyDeleteAku punya juga bbrp gamis yg Indonesia banget
Nah kan, jangan seolah yang berhijab dinaggap ga cinta Indonesia ya
DeleteAku punya banyak kebaya dengan kerudung panjang dan kain model wiru yg udah dijahit. Semua model syar'i karena longgar.
ReplyDeleteWah jadi pengen lihat mba
DeleteSetuju mb,
ReplyDeleteKmrn smpt cek tkp lsg yg posting ternyata mendukung ssorg n sstu yg lg bergulir panas
Hmm begitu yaa
DeleteSaya pun sempat membaca status bersangkutan. Menurut saya yang bersangkutan kurang bisa membedakan arti budaya dan agama. Kebaya adalah ranah budaya, sedangkan hijab ranah agama. Lagipula di foto tersebut perempuan Indonesia hanya diperlihatkan hijabnya. Siapa tau sebetulnya mereka pun berkebaya
ReplyDeleteIya betul, ngga berkebaya pun jangan lantas di-judge begitu ya
Deleteloh apa salahnay hijab ya, ga ada hubungannya sama kebaya. ada-ada aja
ReplyDeleteLah iya dianggap berhijab bukan budaya Indonesia, haduuh
Deleteorang yg bilang jilbab budaya Arab mungkin gk pernah tahu sejarahnya jilbab itu sendiri kali ya, hihi
ReplyDeleteNah ini harus belajar lagi dia jangan asal njeplak
Deletesetuju mbaaak..
ReplyDeletebahkan dulu orang arab ga berjilbab. jadi perintah berjilbab memang perintah agama.
Iyaa bukan karena mengikuti budaya tertentu
DeleteZaman sekarang itu enak Mbak. Yg berhijab tetap bisa ngikuti fashion dan berbudaya. Karena produsen pun pintar membaca pasar.
ReplyDeleteIya betul udah banyak baju muslim yang bermotif batik Indonesia contohnya
DeleteSetuju dg pendapatmu, mb Rahmi..
ReplyDeleteAlhamdulillah Mba Mechta ;)
DeleteSayang sekali captionnya begitu ya. Minggu lalu aku diundang ke sebuah komunitas kebaya. Pengurusnya pakai hijab. Lha apa hubungan kebaya & hijab ya? Yg penting kan kebayanya sopan? Apa kalau kebayaan nggak boleh pakai hijab? Kalau begitu, yg nggak pakai hijab harusnya jg nggak boleh kunciran begitu, harusnya pakai konde.
ReplyDeleteNah iya, belum total tuh kebayaannya ngga berkonde hihihi
DeleteIh status itu memang memancing komentar kontra. Untung saya gak baca. Kalau baca, pasti panas. Lha sekarang saja saya merasa gemas -_-
ReplyDeleteKaya sinis gitu ya mba sama yang berhijab
DeleteSetuju, mba. Fashion sekarang sih gampang. Mudah menyesuaikan dengan trend. Pakai hijab tetap keren dengan identitas Indonesia.
ReplyDeleteIya betul yang penting jangan sampai berbudaya yang menyalahi aturan agama
DeleteKe kondangan daku sering berkebaya, sukaaa berasa anggun pisan..
ReplyDeleteBelum pernah liat dirimu berkebaya, ayok foto OOTD dong :D
DeleteSaya Indonesia, Saya tidak Berhijab. hehe
ReplyDeleteIyalah mister kalo berhijab ntar jadi mrs hehehe
Deletebule bule memang geulis2 yah pake kebaya
ReplyDeleteKalo kondean lebih cakep lagi yak kayaknya :D
DeleteSaya muslim dan saya bukan Arab.
ReplyDeleteapabila orang jawa mau menari contohnya tari bedhaya sapta harus pakai jilbab? ngerusak pakem?
ReplyDelete